Selasa, 23 April 2013

SAPE SONO'

Di desa Lentang termasuk salah satu desa yang melestarikan budaya sape sono’, akhir-akhir ini semakin bertambah minat masyarakat yang memelihara sape sono’. Di lenteng  terdapat dua paguyuban sape sono’ yaitu joko tole dan potre koneng, tempat atau lapangan sape sono’ laskar joko tole dan potre koneng tidak jauh, kedua lapangan tersebut berdekatan.
Menurut salah seorang anggota paguyuban sape sono’ Jokotole sape sono yang bernama H.Rifin yang berasal dari paguyuban Jokotole mengatakan bahwa sape sono’ berasal dari Madura dan identik dengan Madura seperti halnya kerapan sape.  Akan tetapi berbeda halnya dengan kerapan sapi, dalam kerapan sapi  menggunakan sapi jantan, sedangkan sape sono’ menggunakan sapi betina. Perbe-daannyapun terdapat pada segi penilaian. misalnya kalau dalam lomba kerapan Sapi yang dinilai kekuatan, kecekatan, kecepatan, kepiawaian untuk menjadi tercepat dan terdepan, sedangkan sape sonok dinilai dari  keindahan tampilannya, kelembutan dan gerakan lemah gemulai sepasang sapi betina,serta kepiawaian ketika masuk gapura /gawang dan berhenti kira-kira lima menit di papan yang sudah disediakan dibawah gapura.
Pada mulanya antraksi Sapi Sono’ dilakukan oleh para petani pasca panen untuk mengisi waktu senggang, akan tetapi dewasa ini sape sonok dilakukan tidak hanya pada musim panen, sape sono’ sering diadakan sesuai iven tertentu, hal ini sering dilaksanakan karena melihat budaya ini tidak membahayakan. Selain melatih sapi di rumahnya, setiap anggota paguyuban joko tole  mengadakan latihan rutin setiap dua minggu sekali yang tepatnya pada hari sabtu.
Hal ini dilakukan untuk mempererat persahabatan antar anggota paguyuban serta untuk melatih sapi-sapinya di lapangan. sepasang sapi Sono’ ini dilatih mengelilingi lapangan dengan iringan musik Saronen.
Ciri-ciri sape sono’ yang cantik adalah bentuk badan yang bagus, panjang, gemuk, kepala agak memanjang, dan bulunya agak merah. Jika memenuhi semua kriteria maka harga sapi betina akan mahal yang mulanya hanya lima juta bisa 10x lipat. Jarang masyarakat di desa lenteng yang memelihara sape sonok karena harganya yang mahal, anakan sapi sono’ harganya bisa mencapai 3x lipat dari harga anakan sapi biasa yag biasanya 1.500.000 bisa jadi 4.500.000. selain harganya mahal biaya pemeliharaannya pun sulit serta membutuhkan perlakuan yang khusus serta latian yang khusus agar sapi ter-sebut cantik dan sesuai dengan criteria.
Penyelenggaraan atraksi sapi Sono’, dibagi dalam dua kategori. Kategori pertama dalam bentuk kontes, dan bentuk aduan. Dalam bentuk kontes, penilaian ditekankan pada keelokan sapi, lenggak-lenggok sapi pada saat berjalan serta aksesoris yang menghisi badan sapi. Kontes ini diadakan untuk menghibur para penonton sekaligus sekedar melepas kegembiraan, terutama para pemilik sapi. Penyelenggaraan kedua adalah bentuk aduan, bertujuan untuk memperebutkan kejuaraan. Dalam aduan ini ada aturan-aturan serta syarat-syarat yang  telah menjadi kesepakatan dalam bentuk aturan tak tertulis.


0 komentar:

Posting Komentar