Selasa, 23 April 2013

KEBUDAYAAN “TANEAN LANJHANG”

Madura adalah salah satu pulau yang terdiri dari beberapa pulau yang mengelilinginya, dan madura terdiri dari empat kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Sedangkan pada kabupaten Sumenep sendiri terdiri dari kurang lebih 125 pulang yang berada dikawan kabupaten tersebut. Pulau-pulau tersebut adalah Raas, Poteran, Sepudi, Kangean dan masih banyak lagi diantaranya.
Banyak kebudayaan yang ada di Sumenep, diantaranya adalah Nyadar, Ojung dan juga beberapa peninggalan bersejarah yang menjadi daya tarik wisata lokal maupun nasional untuk mengunjunginya. Salah satu yang merupakan kebudayaan lokal dari peninggalan sejarah adalah kebudayaan “Tanean Lanjhang”. Dan kebudayaan ini adalah kebudayaan yang asli dari Sumenep.
Tanean Lanjhang (Halaman Panjang) adalah Permukiman tradisional Madura adalah suatu kumpulan rumah yang terdiri atas keluargakeluarga yang mengikatnya. Letaknya sangat berdekatan dengan lahan garapan, mata air atau sungai. Antara permukiman dengan lahan garapan hanya dibatasi tanaman hidup atau peninggian tanah yang disebut galengan atau tabun, sehingga masing-masing kelompok menjadi terpisah oleh lahan garapannya. Satu kelompok rumah terdiri atas 2 sampai 10 rumah, atau dihuni sepuluh keluarga yaitu keluarga batih yang terdiri dari orang tua, anak, cucu, cicit dan seterusnya. Jadi hubungan keluarga kandung merupakan ciri khas dari kelompok ini[1]
Yang paling menarik dari kebudayaan bangunan ini adalah posisi rumah yang berjejer memanjang sebanyak orang yang tinggal dilingkungan tersebut, dan keberadaan orang-orang tersebut masih berada dalamm satu keluarga yang utuh. Biasanya sanak saudara yang tinggal dalam satu kelompok tersebut sengaja tidak dipisahkan oleh para orang tua mereka atau saudara-saudara mereka sendiri untuk lebih menguatkan rasa dan keterikatan emosional mereka. Dari kondisi tersebut sebenarnya digunakan untuk mencari penghidupan yang baik, sebab dari tata letaknya tidak jauh dari lahan dan sugar atau sumber air lainnya.
Arah dari letak bangunan ini mengarah ke selatan dan utara, sedangkan Tanean Lanjhang tersebut membujur dari barat-timur. Arah tersebut menentukan usia tua atau muda, biasanya usia yang telah lebih matang (para orang tua) berada disebelah barat dari keberadaan tanean lanjhang tersebut. Sedangkan para anak muda biasanya berada diujung timur Tanean Lanjhang itu sendiri.
Ada juga hal yang terunik dari segi bangunan Tanean Lanjhang, selain dari bentuknya yang berupa rumah joglo (rumah bangsal dll), cungkup atap bangunan juga menyiratkan bahwa yang tinggal di dalamnya adalah membedakan antara jenis misalnya perempuan atau laki-laki. Hal tersebut bisa dilihat dari bentuk cungkupnya. Laki-laki biasanya berbentuk cungkup yang menyeruapi bentuk tanduk, sedangkan bentuk cungkup bangunan dari perempuan adalah berbentuk cungkup biasa.
Terbentuknya permukiman tradisional Madura (tanean lanjhang) diawali dengan sebuah rumah induk yang disebut dengan tonghuh. Tonghuh adalah rumah cikal bakal atau leluhur suatu keluarga. Tonghuh dilengkapi dengan langgar, kandang, dan dapur. Apabila sebuah keluarga memiliki anak yang berumah tangga, khususnya anak perempuan, maka orang tua akan mempunyai keharusan untuk membuatkan rumah bagi anak perempuan.  Para orang tua dari anak perempuan biasanya menerima atau dalam artian suami yang harus ikut kerumah sang istri. Ssecara tidak langsung orang tua dari perempuan harus mempersiapkan tempat untuk menantu mereka nantinya.
Penempatan rumah untuk anak perempuan berada pada posisi di sebelah timurnya. Kelompok pemukiman yang demikian disebut pamengkang, demikian juga bila generasi berikutnya telah menempati maka akan terbentuk koren dan sampai tanean lanjang. Susunan demikian terus menerus berkembang dari masa ke masa. Dan akan sedikit menekan pergerakan kelompok lain di luar keluarga mereka untuk memasuki area tanean lanjhang ini. Pola permukiman seperti ini mengakibatkan tersebarnya sebuah kelompok-kelompok keluarga, sehingga akan menjadikan sebuah kelompok-kelompok kecil didaerah tertentu.
Apabila susunan ini terlalu panjang maka susunan berubah menjadi berhadapan. Urutan susunan rumah tetap dimulai dari ujung barat kemudian berakhir di ujung timur. Pertimbangan ini dikaitkan dengan terbatasnya lahan garapan, sehingga sebisa mungkin tidak mengurangi lahan garapan yang ada. Jadi, untuk melacak satu alur keturunan dapat dilacak melalui susunan penghuni rumahnya. Generasi terpanjang dapat dilihat sampai dengan 5 generasi yaitu di tanean lanjang. Posisi tonghuh selalu ada di ujung barat sesudah langgar. Langgar selalu berada di ujung barat sebagai akhiran masa bangunan yang ada. Susunan rumah tersebut selalu berorientasi utara-selatan. halaman di tengah inilah yang disebut tanean lanjhang.


[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Tanean_Lanjhang (diambil hari Jum’at tanggal 23 Nopember 2012 pada pukul  08:34

2 komentar:

Unknown mengatakan...

he'em

Unknown mengatakan...

Inilah Saatnya Menang Bersama Legenda QQ

Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online !!!
Hanya Dengan 1 id bisa main 7 games boss !!!
CAPSA SUSUN | PLAY POKER | BANDAR POKER | BandarQ | Domino99 | AduQ | SAKONG Terbaik

Keunggulan Legenda QQ :
- MINIMAL DEPO & WD 20.000
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & INSPIRATIF SIAP MEMBANTU 24 JAM
- TIPS & TRIK MENJADI KEUNGGULAN SITUS INI


Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami !!!
Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya !!!

Contact Us :
+ website : legendapelangi.com
+ Skype : Legenda QQ
+ BBM : 2AE190C9

Posting Komentar